Rabu, 08 Januari 2014

Membeli Masa Depan Dengan Harga Hari Ini


Sholeh Dipraja seorang penulis buku, "Siapa Bilang Investasi Emas Butuh Modal Gede" mempunyai pengalaman yang ditulis di dalam bukunya. Pada Tahun 2003 beliau mempunyai uang Rp 3.600.000,-, dengan uang tersebut pada masa itu belum bisa membeli sepeda motor baru. bahkan untuk membeli sepeda motor bekaspun hanya dapat kualitas yang kurang baik. Akhirnya uang tersebut dia belikan emas perhiasan 24 karat seberat 40,2 gram (harga emas saat itu sekitar Rp. 90.000 / gram)

Harga emas tiap tahun terus mengalami kenaikan, hingga pada bulan pada Nopember 2010 harga emas mencapai Rp 398.000,- / gram. Emas yang dimiliki Pak Sholeh Dipraja seberat 40,2 gram tersebut kini bernilai Rp. 15.999.600. Kenaikan harga yang fantastis, pada tahun 2003 emas tersebut belum mampu beli sepeda motor baru, namun setelah tujuh tahun emas yang sama setara degan sepeda motor baru kualitas terbaik.

Dari pengalaman di atas, alangkah bijak apabila kita menyiapkan keperluan masa depan seperti naik haji, membeli rumah, tabungan hari tua, biaya pendidikan anak kita dan lain-lain dengan berbekal emas. Karena apabila kita tetap menyimpan dalam bentuk rupiah harga-harga barang semakin meningkat setiap tahunnya sehingga uang kita tidak akan pernah cukup untuk membelinya. Sedangkan apabila menyimpan dalam bentuk emas maka nilainya akan terus meningkat berbanding lurus atau bahkan diatas daripada kenaikan harga barang / kebutuhan. Bayangkan saja apabila Pak Sholeh Dipraja tetap menimpan uangnya dalam bentuk Rupiah mungkin sampai kapanpun dia tetap tidak akan bisa beli sepeda motor baru.

Inflasi telah merenggut kemakmuran dari kita, saya masih ingat 20 tahun yang lalu uang Rp 500,- bisa membeli 10 buah pisang goreng namun sekarang uang Rp. 500,- hanya bisa beli satu butir permen. Jadi apabila saat ini anda memiliki Rp 2.000.000,- masih bisa satu ekor kambing kualitas terbaik kemungkinan empat sampai lima tahun mendatang uang yang sama belum tentu cukup untuk membeli satu ekor kambing.

Berbeda dengan mata uang Dinar Emas, sejak masa Rasulullah SAW hingga sekarang 1 ekor kambing tetap bisa dibeli dengan 1 Dinar Emas. Jadi, selama lebih dari 1400 tahun Dinar emas tidak terpengaruh oleh inflasi. Hal ini sesuai dengan Al Qur'an bahwa Emas dan Perak sebagai penakar yang adil.

Meskipun Dinar Emas dan Dirham Perak saat ini belum menjadi mata uang kita namun alangkah bijaknya apabila kita melindungi hasil jerih payah kita dalam bekerja dalam bentuk emas maupun perak sehingga tidak habis direnggut inflasi. Sayang sekali kalo saat ini kita bekerja keras namun saat masa pensiun tiba uang yang kita kumpulkan selama puluhan tahun tidak berarti lagi untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok.


Dinar dan Dirham hanyalah salah satu instrumen kita dalam melindungi kemakmuran kita dari inflasi, banyak instrumen lain yang berfungsi sama seperti aset riil yang berputar baik dan lain sebagainya, Insyaallah.

Oleh : Ahmad Ridha