Selasa, 26 November 2013

Menabung di Bank atau Beli Emas


Pada tahun 1996 ada lagu anak-anak yang cukup populer karya Titik Puspa berjudul, "Menabung". Adapun liriknya adalah sebagai berikut.

‘bing beng bang
yok kita ke bank
bang bing bung
yok kita nabung
tang ting tung hey
jangan di hitung
tau tau nanti kita dapat untung


Pembawaan dan lirik lagu ini ceria, menjadikan lagu ini sangat digemari dan mudah sekali untuk di ingat. Namun ada satu yang menjadi pertanyaan, apakah menabung di Bank masih relevan untuk keadaan saat ini.



Sekedar berbagi pengalaman. Kakak saya, sejak SMA telah memiliki uang sebesar Rp. 10.000.000,-. Uang tersebut tidak diapa-apakan hanya sekedar ditabungan di Bank untuk keperluan masa depan. Seiring berjalannya waktu, nilai uang tersebut walau masih tetap utuh Rp 10 jt akan tetapi daya belinya terus menurun tergerus oleh inflasi. Pada tahun 2001 uang Rp. 10 jt masih bisa membeli 125 gr emas (harga emas Rp. 80.000,-/gr). Kini di bulan Nopember 2013 harga emas sudah mencapai Rp 500.000,-/gr. Seandainya uang tersebut sejak tahun 2001 dibelikan emas, maka kakak saya sekarang telah memiliki uang senilai Rp. 62.500.000,-. 

Namun sayang sekali itu tidak terjadi, menyadari hal tersebut, kakak saya pada bulan Desember 2012 lalu menukarkan uang tersebut dengan emas Antam sebesar 20 gram dengan meronggoh uang sebesar Rp. 11jt. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, karena 10 tahun mendatang lambat tapi pasti uang kita semakin tidak bernilai. 

Bagi anda yang ingin merencanakan dana untuk masa depan sebagai contoh untuk ibadah haji, sekolah anak, biaya kesehatan hari tua, dlsb, alangkah lebih bijak dengan tidak menyandarkannya pada tabungan uang kertas. Mari kita simpan dalam bentuk emas agar hasil jerih payah kita dalam bekerja tidak tergerus inflasi.

Oleh : Ahmad Ridha