Kamis, 27 Februari 2014

Kang Abik Bicara Tentang Dinar


Habiburrahman El Shirazy yang lebih dikenal dengan panggilan Kang Abik adalah seorang dai, novelis dan penyair yang karya-karyanya sudah terkenal hingga keluar negeri. Namanya makin melambung ketika karya Novelnya berjudul "Ayat-Ayat Cinta" tampil di layar kaca.

Sebagai alumnus Al Azhar, Kairo, Kang Abik mengaku pernah mempelajari sejarah Dinar dan Dirham dalam satu mata kuliah khusus. Secara fisik beliau juga memiliki Dinar dan Dirham yang beliau beli dari Wakala di Solo dan Yogya. Oleh karena itu, saat Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara (Distributor Dinar Emas dan Dirham Perak di Indonesia) bersilaturahmi dengan Kang Abik, beliau tidak terlalu asing dengan Dinar Emas maupun Dirham Perak.


Kedua tokoh ini berbincang-bincang soal pentingnya kembali bermuamalah dengan Dinar dan Dirham, mengambalikan pasar-pasar, serta perdagangan yang halal antar sesama Muslim.Secara khusus, Zaim Saidi mengajak Kang Abik untuk turut memasyarakatkan bermuamalah dengan Dinar dan Dirham melalui karya-karyanya, melalui gerakan kultural, yang digelutinya. Kang Abik menyambut ajakan ini dengan sangat baik.

“Kita memang harus mengembalikan sunnah Rasul ini, inilah yang terbaik. Sudah lama kita diakali oleh sistem barat dengan uang kertasnya yang tidak adil,” ujar Kang Abik sebagaiman yang tertulis dalam Situs Wakala Induk Nusantara.

Lebih lanjut, jika ada kerabat yang memerlukan bantuan, kang Abik akan meminjamkannya dalam bentuk Dinar, dan kembali dalam bentuk Dinar dengan jumlah yang sama. “Dengan cara ini tidak ada yang dirugikan, dan saya tidak perlu menambahkannya dengan riba,” katanya.

Dalam silaturahim tersebut, Zaim Saidi juga meminta Kang Abik agar menularkan pengetahuan itu kepada masyarakat secara lebih luas dan masif, melalui kerya-karyanya yang akan datang. “Penggunaan Dinar dan Dirham untuk sedekah, mahar, bayar zaat, dan jual beli, daat ditampilkan dalam kehidupan dalam novel, film, atau sinetronnya,” terang Zaim.

Sebagai kenangan kepada Kang Abik, Zaim Saidi memberikan sejumlah buku: Tidak Syarinya Bank Syariah, Euforia Emas, Akar Pendidikan Islam, dan Jejak Nusantara di Afrika Selatan. “Kita mohonkan agar melalui Kang Abik, syi’ar dan pengenalan muamalah dengan Dinar dan Dirham lebih memasyarakat dengan lebih cepat,” pungkas Zaim.